Impor Daging Tidak Menyelesaikan Masalah




Oleh: Wita



Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan impor daging dan sapi hidup dalam waktu 2 - 3 Minggu tiba. Ini merupakan bagi volume impor daging sapi yang sudah disetujui pada tahun ini sebanyak 145.250,60 ton.
"Akan ada impor, kan yang private udah jalan, sekarang nunggu masuk minggu 2 - 3 puasa ini. Jumlah yang approved 145 ribu ton, bentuknya daging. Kemudian beberapa ratus ekor sapi yang hidup," kata Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (19/3/2024). Ia belum bisa mengungkapkan berapa banyak daging sapi dan sapi hidup yang akan masuk dalam waktu dekat. Namun semuanya sudah disiapkan oleh Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo)."Kebanyakan ya dari Australia, kalau daging ada US (Amerika Serikat), New Zealand, kalau sapi bakalan yang hidup itu dari Australia," terang Arief. Sebelumnya dalam keterangan resmi dijelaskan, angka itu belum termasuk volume impor daging sapi dan daging kerbau beku penugasan pemerintah kepada BUMN Pangan. Selain itu impor daging sapi yang dilakukan juga untuk menjaga stok pangan yang sudah ditentukan. Sebelumnya, Bapanas juga telah menetapkan besaran stok pangan yang harus dimiliki pemerintah sampai akhir tahun 2024 nanti. Hal itu ditetapkan dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 379.1/TS.03.03/K/11/2023 tentang Jumlah, Standar Mutu, dan Harga Pembelian Pemerintah Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Tahun 2024. Dalam keputusan itu, Bapanas menetapkan jumlah stok minimal dalam pengelolaan 13 komoditas pangan sebagai CPP.

Di negeri yang kaya ini kenapa kita harus impor bahan makanan dari negara lain padahal disini masih banyak peternak dan petani yang memiliki stok beras dan daging yang mereka punya harusnya pemerintah bisa menysejahterakan petani dan peternak Indonesia sehingga harga bahan pokok saat lebaran juga tidak naik drastis yang membuat rakyat kecil semakin tertindas. Meskipun harga bahan pokok mahal tetapi tidak menguntungkan para pedagang dan petani daerah harga pupuk yang mahal itu membuat petani kesulitan. Begitu juga dengan biaya perawatan hewan ternak cukup mahal, belum lagi kalau ada kerugian akibat penyakit yang di derita hewan ternak.

Solusi Islam
Komunitas pangan strategis yang meliputi padi, jagung, kedelai, bawang merah,bawang putih,cabai,gula dan daging sapi.dalam Islam kebutuhan pokok.berupa sandang, papan dan pangan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh negara.

Dalam hal ini Rasulullah Saw bersabda
"Imam/Khalifah adalah pengurus dan ia bertanggung jawab terhadap rakyat yang diurusnya (HR Muslim dan Ahmad Islam)

Sebagai ideologi mengatur aspek kehidupan akan memposisikan sektor peternakan sebagian dari tanggung jawab kepemimpinan seorang penguasa.
Segala kebutuhan penunjang produksi ternak dan hasil ternak dari hulu hingga hilir akan di berikan fasilitas dengan sebaik-baiknya . sehingga kesejahteraan peternak akan di raih dan kebutuhan akan komoditas pangan akan strategis akan terpenuhi di dalam negeri tanpa menjadikan impor satu-satunya yang akan di tempuh. Negara juga akan mengupayakan aktivitas inti dari peternakan yakni Breeding (pembibitan), Feeding (pakan) dan menejemen berjalan dengan baik sehingga diperoleh bibit sapi terbaik, pakan yang berkualitas, memadai dengan harga terjangkau serta menejemen peliharaan yang baik.

Negara juga akan memfasilitasi riset-riset dalam rangka memperbaiki kualitas genetik ternak untuk memperoleh ternak-ternak yang unggul.
Di samping itu negara akan memberikan jaminan perlindungan perdagangan bagi produsen terhadap tengkulak dan kartel, juga termasuk perlindungan konsumen terhadap daging oplosan, glonggong maupun beragam kecurangan yang lainnya. Dengan begitu swasembada daging sapi bahkan seluruh komunitas strategi lainnya dapat terealisasi. Inilah peraturan Islam untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya.

Negara di tuntut dan di tuntun untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Tidak akan diperkenankan rakyat mengalami kejadian berulang yang membuat mereka kesulitan.

Wallahua'lam bhisawabb

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak