Pembantaian Muslim Terus Terjadi, Mengapa Dunia Hanya Diam Saja?



Oleh: Ica Mujahidillah 
(Pegiat Literasi Sabulakoa)

Penyerangan brutal zionis Yahudi masih terus berlanjut. Hampir 150 hari serangan zionis yahudi makin kejam dan tak berperikemanusiaan. Seolah membuktikan genosida yang ditargetkan. Israel memberlakukan blokade jalur Gaza yang melumpuhkan hingga menyebabkan 85% penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara 60% infrastruktur rusak atau hancur (Antara news, 29/2/2024). 

Di tengah kekurangan kebutuhan pokok hingga diambang kelaparan, warga gaza mendapatkan bantuan kemanusiaan. Untuk pertama kalinya AS mengirimkan bantuan  lewat udara menggunakan pesawat militer. Dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan di sepanjang garis pantai. Yang dilaksanakan dikota Rafah, Gaza dekat perbatasan dengan Mesir.  

AS baru memberikan bantuan makanan untuk pertama kalinya melalui udara,  ini tak  menutup kemungkinan juga sebagai sarana untuk memberikan bantuan senjata untuk zionis dengan jalur udara. Ketika warga Palestina menunggu bantuan lewat udara pasukan zionis yahudi menembaki kerumunan warga palestina yang menunggu bantuan kemanusiaan. Di bundaran Al Nabulsi di jalan Al Rashid, sebuah jalan pantai utama di sebelah  barat kota Gaza di Gaza utara, yang menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai lebih 760 orang. 

Kondisi  muslim palestina makin memprihatinkan, zionis yahudi  telah memblokade jalur masuknya bantuan.  Akibatnya di tengah pengungsian warga palestina maupun anak-anak kekurangan berbagai kebutuhan pokok hingga diambang kelaparan, infrastruktur pun dirusak habis - habisan oleh zionis yahudi. Apalagi zionis yahudi masih terus menyerang para pengungsi di Rafah. Di sisi lain, negeri-negeri muslim di sekitar palestina hanya diam. Alih-alih membantu, mereka justru mempersulit muslim palestina, diantaranya dengan membangun tembok lebih tinggi dan lebih berlapis-lapis, tidak mengirimkan pasukan dan lain-lain. Dunia internasional maupun hukum tidak dapat berbuat banyak.    

Israel akan terus membantai umat muslim di palestina, selama negeri-negeri muslim menganut sistem kapitalisme saat ini yang melahirkan nation-sate yang menjadikan umat Islam terpecah belah menjadi negara. Akibatnya  para pemimpin muslim tidak dapat melawan ketidak adilan yang di perbuat oleh zionis yahudi, karena sekat Nasionalisme membelenggu negeri-negeri muslim dan kekuasaan demi melenggangkan kekuasaannya. Ide-ide nasionalisme membelenggu negeri-negeri muslim, segala bentuk kerjasama ataupun politik masih berakar dalam pemikiran para pemimpin negeri-negeri muslim.

Kemudian, terkait dengan pernyataan  Afrika Selatan yang menuntut Israel di mahkamah Internasional Court of justice (ICJ) digugat melakukan genosida.Namun, zionis yahudi berhasil mendesak Internasional Court of justice untuk mengabaikan tuntutan Afrika.  Lalu, apa peran PBB bagi kaum muslim? pada saat Suriah, Lebanon, Uighur, Rohingya, dan kaum muslim lainnya  di bantai, apakah  PBB bergerak membela  atas pembantaian dan perang zionis pada  kaum muslim? Jelas tidak!  hingga hari ini tidak ada satupun solusi PBB yang dapat menuntaskan genosida terhadap muslim palestina. Terlebih lagi genosida terhadap palestina jelas sudah melanggar HAM tetapi PBB hanya mengecam dan menonton  atas ketidak adilan kaum muslim.

PBB  lahir dari sistem demokrasi, apapun keputusan PBB  dibalik keputusannya bukan untuk kepentingan kaum muslim melainkan untuk kepentingan negara adidaya.
Maka, ada beberapa hal untuk mengatasi genosida terhadap muslim palestina. 

Pertama, menghentikan  hubungan perjanjian damai dengan zionis yahudi, menghentikan apapun bentuk kerjasama termasuk komersial, bisnis, budaya. Memblokade angkatan Laut. Membuka jalur perbatasan untuk tentara muslim di sekitar tetangga zionis,  bersatu dengan Pakistan    mengerahkan dan menyebarkan  senjata nuklir untuk ke wilayah tersebut, untuk melawan tuduhan genosida. Menghentikan semuanya transfer dari dolar. Dunia Islam harus mengadakan pertemuan puncak dengan cepat, mengontrol  semua geopolitik dan memaksa Amerika memilih melindungi zionis atau Eropa dan negara-negara fasipik. Menghentikan pengakuan atau negeri-negeri Barat di hukum internasional yang dapat merusak.

Namun para penguasa muslim tidak dapat melakukan hal tersebut karena mereka  telah dikuasai oleh negara-negara adidaya. Adapun hukum internasional maupun hukum  hanya bisa mengecam tidak  berbuat apa-apa. Maka hanya Khilafah yang akan membela palestina secara nyata. umat wajib berjuang untuk mewujudkannya. Wallahu'alam Bishowab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak