Rupiah Melemah, Ekonomi Jadi Payah

Oleh : Hj. Sopiah


Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah di pekan ketiga bulan April 2024, yakni di atas Rp. 16.000, hal seperti ini terakhir terjadi empat tahun silam, saat awal pandemi Covid-19, saat itu ekonomi mengalami kepayahan. Dan sekarang rupiah kembali melemah, bagaimana nasib Indonesia ke depannya?

Melemahnya rupiah saat ini salah satu faktor penyebabnya adalah terjadinya ketegangan antara Israel dan Iran di Timur Tengah. Jika konflik tersebut berkepanjangan, dikhawatirkan dapat mengguncang ekonomi Indonesia, dan berimbas pada melonjaknya harga barang-barang impor serta memicu inflasi. 

Dolar AS sebagai mata uang internasional yang mengontrol nilai tukar mata uang negara merupakan bukti bahwa dunia saat ini sedang dalam genggaman imperialisme AS. Jika bank sentral Amerika menaikkan suku bunganya, maka akan berimbas pada mata uang negara lain, bukan hanya Indonesia. Eksistensi AS sebagai pengemban ideologi kapitalisme dan dominasi dolarnya sangat mempengaruhi kondisi ekonomi global. 

Melemahnya rupiah ini tentu saja akan sangat berpengaruh pada harga-harga kebutuhan rakyat. Akan terjadi kenaikan yang signifikan dan hal tersebut tentu saja akan menambah beban hidup rakyat. Pertumbuhan ekonomi akan melambat dan hal ini akan terus terjadi apabila Indonesia selalu ketergantungan pada impor dan dominasi dolar AS sebagai mata uang internasional masih berlanjut.  

Solusi agar ekonomi dunia tetap stabil adalah dengan mengganti sistem kapitalisme dengan sistem Islam. Dalam Islam, khalifah akan menetapkan sistem mata uang dengan berbasis emas bukan mata uang negara lain, sehingga tidak akan terjadi krisis ekonomi, resesi atau pelemahan nilai tukar mata uang. Dengan demikian ekonomi akan stabil dan rakyat akan hidup tenang dan sejahtera. 

Wallahu’alam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak