Penyalahgunaan Teknologi Akibat Sitem Bobrok

Oleh : Hj. Sopiah


Teknologi ibarat pisau bermata dua. Bisa bermanfaat apabila digunakan untuk hal-hal yang benar dan bisa berbahaya jika digunakan untuk kepentingan yang salah. Maka dari itu, di tengah kemajuan teknologi saat ini, sangat diperlukan ilmu dan keimanan yang kuat dalam memanfaatkan teknologi tersebut, agar penggunaannya ke arah kebaikan. Bukan justru membawa kepada aktivitas yang tidak bermanfaat. 

Di era digitalisasi saat ini, otomatis membuat semua kalangan terutama generasi muda akan mengenal dunia digital, seperti media sosial dan game online. Apalagi di masa pandemi yang sempat terjadi, ‘memaksa’ generasi untuk melek digital agar dapat tetap melanjutkan kegiatan belajar mengajar secara daring. Tentu saja hal ini berdampak bukan hanya yang positif tapi juga yang negatif. Sehingga tidak mengherankan hal tersebut mencetak generasi yang kebablasan menggunakan teknologi, seperti menjadi kecanduan game online. 

Sejatinya pemerintah wajib mengawasi keberadaan game online di negara ini. Terlebih game online banyak yang mengandung unsur kekerasan dan seksualitas. Negara wajib melindungi generasi dari hal-hal yang dapat merusak. Karena dampak dari kecanduan game online ini sangat buruk. Di saat orang tua sangat khawatir akan dampak dari kecanduan game online, namun miris, negara justru mengatakan bahwa game online dapat menyumbang devisa bagi negara jika dikembangkan dengan serius. Inilah bukti nyata dari kebusukan penerapan sistem sekuler kapitalisme, negara menjadi kehilangan arah dalam membangun generasi. Negara tidak peduli akan seperti apa rusaknya generasi akibat kebijakan yang keliru ini.

Solusi untuk permasalahan ini hanyalah dengan menerapkan sistem Islam dalam kehidupan bernegara. Karena sudah sangat jelas betapa bobroknya sistem kepitalisme yang diterapkan saat ini, kerusakan sudah sangat jelas terjadi di mana-mana. Islam memiliki arahan bagaimana agar teknologi bisa berdaya guna bagi masyarakat tanpa melalaikan kewajiban utamanya sebagai hamba Allah. Dengan pendidikan Islam, akan terbentuk generasi yang memiliki keimanan kuat sehingga mampu memilah aktivitas yang bermanfaat dan yang tidak. Islam tidak antiteknologi, hanya saja Islam memiliki pangaturan, kontrol dan pengawasan dalam arus digitalisasi. Dengan Islam generasi akan terlindungi dari dampak buruk game online dan penyalahgunaan teknologi. 

Wallahu’alam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak