Nasib Petani Malang, Pupuk Subsidi Sulit Didapatkan




Oleh: Hanifah Afriani



Sebagai negara agraris, banyak masyarakat Indonesia bergantung penuh pada petani.
Namun sayang, nasib petani semakin malang, para petani kesulitan mendapatkan pupuk, khususnya pupuk tersebut yang bersubsidi dari pemerintah. Pasalnya petani di negeri ini berasal dari kalangan menengah ke bawah bahkan miskin. 


Meski ada tambahan alokasi pupuk subsidi, namun petani mengaku, belum sepenuhnya terasa dampaknya ke petani. "Petani juga masih sulit untuk mendapatkan pupuk subsidi jatah 1 hektar hanya 100 kg urea dan 70 kg NPK per musim tanam, jelas tidak mencukupi untuk kebutuhan tanaman," terang Kusnan kepada Kontan, Kamis (18/4). (Kontan.co.id, 18/4/2024) 

Petani mengalami kesulitan dalam membeli pupuk. Di sisi lain, ada pembatasan petani yang dapat membeli pupuk subsidi, karena hanya untuk komoditas tertentu. Apalagi stok pupuk ternyata terbatas, sementara bahan baku ternyata tergantung impor juga. Apalagi juga ada mafia pupuk yang semakin menyulitkan petani. 

Hal tersebut merupakan buah dari penerapan sistem kapitalisme. Negara yang seharusnya mengurusi rakyatnya termasuk dalam pengelolaan pangan yang di dalamnya termasuk penyediaan pupuk bagi petani dengan harga terjangkau bahkan gratis, mudah didapat, yang terjadi di negeri ini malah sebaliknya. 

Sistem kapitalisme, menumbuh suburkan campur tangan asing dalam mengelola SDA hingga mengurusi rakyatnya. Termasuk masalah pupuk bagi para petani. 

Negara masih bergantung pada impor terkait dengan penyedia bahan baku pupuk, belum dikelola sepenuhnya oleh negara. Juga terdapat mafia pupuk sehingga menyulitkan petani dan susah diakses. Tidak heran, makin kesini masyarakat terhadap minat pada profesi petani semakin menurun. 

Hal tersebut karena dirasakan oleh masyarakat menjadi petani kurang sejahtera, terlebih biaya pupuk yang mahal dan susah didapatkan.


Jika dalam sistem kapitalisme demikian, maka sangat jauh berbeda dengan sistem Islam. Islam menjamin semua rakyatnya dalam melakukan usaha termasuk petani. Negara akan membantu semua petani yang mengalami kesulitan baik modal maupun sarana produksi pertanian termasuk pupuk.  Apalagi petani memiliki posisi strategis dalam menjamin ketersediaan bahan pangan dalam negeri. 

Negara Islam sebagai ra’in akan menyediakan sumber dana untuk membantu petani. Sumber pendapatan negara Islam sangat banyak, sehingga  sehingga dapat membantu semua petani. 

Islam juga menjadikan negara mandiri sehingga tidak tergantung pada impor termasuk dalam menyediakan  bahan baku pupuk. 

Negara Islam akan memastikan ketersediaan pupuk yang cukup bagi para petani, memfasilitasi para petani dengan teknologi terbaru dan tercanggih yang akan membantu proses pertanian menjadi lebih mudah, juga akan memfasilitasi bagi para petani pasar jualnya. Sehingga petani akan sejahtera di bawah sistem Islam. 

Allahu'alam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak