Nasib Nakes Dipertaruhkan Dalam Sistem Kapitalisme


 

Oleh : Hasna Hanan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, Kemenkes akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat perihal pemecatan 249 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sementara itu penyebab terjadinya pemecatan dilansir dari CNN Indonesia Pemecatan ini dilakukan imbas para nakes yang meminta perpanjangan SPK(Surat Perintah Kerja) 2024 dan itu tidak dipenuhi oleh Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit, tidak hanya itu mereka juga ikut demo menuntut kenaikan upah yang ternyata perbulan hanya mendapatkan 400-600 ribu dan itu tidak mencukupi kebutuhan mereka ketika para suami juga mengalami PHK kerja, curhat nakes perempuan.

Ketua DPRD Kabupaten Manggarai, Matias Masir mengaku prihatin dan kecewa atas  kebijakan Bupati Manggarai yang tidak melakukan pendekatan persuasif dalam menyelesaikan persoalan nakes, ditambah adanya nakes yang ternyata juga belum digaji sejak bulan Januari 2024, padahal pemecatan dilakukan mulai bulan April 2024.

Derita Nakes Dalam Sistem Kapitalisme 

Persoalan tenaga kerja akan selalu menghantui dan tidak pernah tuntas dalam sistem kapitalisme, berbagai solusi yang telah diupayakan akhirnya kandas tetap menjadi PR panjang munculnya persoalan yang baru lagi.

Curhatan para nakes  membuat mereka tidak mendapatkan perpanjangan kontrak kerja lagi dan menuntut kesejahteraan dengan kenaikan gaji adalah suatu hal yang wajar terjadi ditengah perekonomian yang sulit ditambah naiknya berbagai kebutuhan hidup. Semakin menambah panjang penderitaan dan tekanan hidup sementara pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan serta keamanan harus dipenuhi oleh negara yang menjadi kewajibannya, dan itu tidak terjadi hari ini, hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan nakes tidak terjamin dalam system kapitalisme sekuler.

Selain itu, kasus ini juga menunjukkan pemimpin yang tidak peduli dengan kehidupan sulit warganya. Ini adalah cerminan Sistem kapitalisme memiskinkan masyarakat yang mereka hanya menjadi pekerja tanpa gaji yang memadai, rakyat diperas keringatnya tanpa memperdulikan apakah sudah layak upah yang mereka terima.

Ukuran kesejahteraan sistem kapitalisme adalah hukum rimba siapa yang kuat bertahan maka dia yang bisa melangsungkan kehidupan yang lebih, kebahagiaan adalah  mencari materi dengan menghalalkan segala cara dibolehkan, sedangkan yang lemah dan tidak mampu maka akan kalah semakin menderita, terpuruk akhirnya ujung hidupnya kematian yang mengenaskan, siapa yang akan peduli, tidak ada karena itu adalah nasibnya, begitulah sistem ini bekerja memisahkan keimanan(agama) ikut campur dalam menyelesaikan persoalan kehidupan, maka aturan manusialah yang berperan untuk mendzalimi manusia yang lainnya, ini sama halnya perbuatan syirik yang mengkhultuskan aturan manusia melebihi aturan sang Kholiq Allah azza wa Jalla. Nauzubillah mindzalik

Islam Menjamin Kesejahteraan Nakes

Islam menetapkan Kesehatan berserta seluruh aspek terkait adalah tanggungjawab negara, oleh karena itu, Negara wajib menyediakan sarana Kesehatan yang memadai bagi rakyatnya 
Negara wajib menjamin kesejahteraan para nakes dengan dana dari Baitul mal dan semua Pembiayaan layanan publik berupa kesehatan ditanggung oleh baitul maal.

Oleh karenanya dalam negara Islam (khilafah) tidak akan memberikan pengelolaan sumber daya alam yang itu menjadi kepemilikan umum dikelola oleh swasta, maka negara yang akan menghandle semuanya untuk dikembalikan hasilnya kepada rakyat untuk kesejahteraan rakyat terutama memenuhi kebutuhan primer hingga kebutuhan tersiernya, kesehatan, pendidikan terpenuhi dengan tanpa biaya (gratis) dari kompensasi pengelolaan SDA yang berlimpah dan berkah karena keimanan serta ketaqwaan seluruh rakyat menjalankan syariat Islam, inilah jaminan kesejahteraan dalam sistem Islam sebagaimana firman Allah SWT 
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.(QS. Al-a'raf ayat 96)

Wallahu'alam bisshawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak